Daku...Daku...
hanya sebutir pasir di gurun..
hanya seorang hamba-Nya yang serselimut khilaf...
Daku...
adalah satu korban dalam kehancuran...
kehancuran bahtera tanpa ingatan...
Daku...
terpisah dari pohonku...
aku tertinggal,ikutlah aku dengan yang lain...
tatap masaku.. tertutup awan nun terbakar...
inilah aku...
jiwa yang selalu merindu...
anak yang selalu menjerit...
adik yang selalu merintih...
Jika ini asaku...
aku takkan pernah tahui engkau..
kau adalah sebuah misteri nun tak untuk kutakuti...
kian semerbak engkau di jiwa ini..
aku tak tahu siapa...
...aku tak tahu dimana... Engkau..
namun,mengapa hati selalu gelisah..
merindu dan slalu memikirkanmu yang semu di hatiku...
aku merindukannya..
namun,aku tak tahu dia sama sekali ...
aku menyayanginya..
tapi kutak tahu siapa dan seperti apa ia..
kumencintainya...
...sedang aku belum pernah menatapnya....
yang aku tahu...ia kan ada untuk hidupku...
yang aku tahu...
ia adalah malaikat cinta dari Tuhanku...
Amalia solekhatun...nama yang sederhana dan bermakna luar biasa...
hadiah terakhir yang diberikan kedua orang tuaku...
aku yang ketika itu masih ditimang dengan peluk kasih sayang...
menjadi remuk kasih sayangnya... aku dan kakakku menjerit dengan ini...
tak selang lama kami hidup berpisah...
kami ikut ibunda tersayang..
aku ikut pada kakak sepupu ayahku...
setengah dari umurku kulalui dengan mereka...
pil pahit telah kami telan ketika kami masih ingin dipeluk mesra dari keduanya....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar